Artikel dibawah ini merupakan tulisan langsung dari Almarhum President IBH (Indonesian Board of Hypnotherapy) Bapak YAN NURINDRA yang menjelaskan proses terjadinya Gendam dan Fakta tentang ilmu Gendam itu sendiri.
Gendam, suatu kata yang sangat bernuansa
“mistis”. Bahkan saat saya masih di bangku mahasiswa-pun saya sudah
sering mendengar kata ini, setidaknya dari beberapa cerita tentang
orang-orang yang terkena gendam di Terminal Wonokromo Surabaya (terminal
Surabaya di masa lalu). Tetapi apakah ilmu gendam itu benar-benar ada ?
Dan sebenarnya apakah ilmu gendam itu ?
Indonesia
memiliki kultur-sosial yang sangat unik, barat bertemu dengan timut,
logis bertemu dengan mistis. Sesuatu yang menarik untuk dikaji.
***
Banyak
cerita dan rumor tentang gendam ini, tetapi sangat berbeda faktanya
ketika kita memberanikan diri untuk melakukan pendetilan, atau dalam
bahasa KPK kita lakukan ”penyidikan”, akan mengakibatkan gendam tidak
”seseram” ceritanya. Kebetulan saya sendiri sebagai praktisi Hypnosis,
sangat berkepentingan untuk mencari tahu apa sebenarnya gendam ini,
sehingga sayapun selalu tertarik untuk membawa diri saya ke informasi
sekecil apapun yang dapat membawa saya kepada entitas yang bernama
”gendam” ini, tentu sayapun pernah mencoba untuk secara sengaja
mempelajarinya, dan tetapi selalu akhirnya saya dapat melakukan
”cracking” bahwa sesungguhnya gendam bukan sesuatu yang mistis apalagi
melibatkan unsur gaib, melainkan semata-mata teknik komunikasi yang
piawai dan memanfaatkan situasi kondisi (state) tertentu.
Para korban gendam selalu saja awal mulanya mengatakan :
”Saya tiba-tiba tidak sadarkan diri, dan uang di ATM saya sudah terkuras”.
Faktanya
ketika saya melakukan pendetailan peristiwa, selalu terdapat komunikasi
awal yang merupakan asal-muasal malapetaka sesungguhnya yang nantinya
disederhanakan dengan nama ”gendam”.
Gendam
selalu memanfaatkan sifat-sifat dasar manusia, antara lain : keinginan
untuk memperoleh keuntungan dengan cara cepat, keinginan untuk lolos
dari masalah dengan cara ajaib, sifat empati dan sosial kepada orang
lain, dan juga sifat naif yang mungkin tidak pada tempatnya.
Ilmu
gendam tidak terlepas dari pemanfaatan sifat-sifat dari pikiran bawah
sadar manusia, terlepas bahwa praktisinya seakan-akan memperoleh
kemampuan ini dengan cara gaib, atau yakin bahwa dibantu oleh entitas
gaib, akan tetapi sesungguhnya tetap bermain dengan area yang itu-itu
juga, yaitu pikiran bawah sadar.
Setiap
manusia memiliki potensi untuk memasuki keadaan ”trance”, jika berada
dalam situasi kondisi tertentu, dan tentu saja dapat dikondisikan pula
oleh teman kita si ahli gendam ini.
Salah
satu kondisi yang sangat mudah untuk menyeret kita ke kondisi trance
adalah kondisi panik, benar-benar panik tanpa dapat dikelola sama,
sekali. Bayangkan jika tiba-tiba mobil kita tiba-tiba dihentikan oleh
sekelompok orang bersepeda motor, sambil mereka mengatakan :
”Hei, hei berhenti, mau tabrak lari ya ….! Ayo berhenti …..!”.
Dalam
situasi yag serba cepat semacam ini, nalar kita bahkan tidak mampu
bereaksi dan melakukan evaluasi secara cermat, sehingga kita cenderung
untuk melayani secara naluriah, dan kita akan segara ”masuk” ke kondisi
trance yang nantinya dapat berujung kepada hal-hal yang membuat kita
akhirnya merasa terkena gendam.
Seorang
Ibu yang mungkin tengah risau dengan urusan rumah tangganya, dan duduk
menyendiri di pojokan sebuah mall, tiba-tiba seseorang menghampiri dan
mengatakan dengan sangat santun :
”Bu, yang sabar saja, persoalan Ibu sebentar lagi akan berakhir. Tuhan mendengar semua doa Ibu.”.
Blaaaar
….. dapat dibayangkan bahwa kalimat ini tentu bagaikan oase di padang
pasir, dan akan segera membawa si Ibu ke kondisi ”trance” juga.
Nah
apakah sebenarnya ”trance” itu ? Trance tidak semata-semata seperti
Kuda Lumping kesurupan, tidak seperti orang yang dihipnotis di layar
kaca, trance memiliki wajah yang luas, bahkan orang yang sedang kasmaran
jatuh cinta dapat juga disebut sebagai trance. Trance dapat
dianalogikan sebagai ”tersesat” di logika yang tidak wajar, tidak wajar
menurut si pengamat, tetapi mungkin sangat wajar bagi si subyek yang
tengah memasuki trance.
***
Banyak
cara untuk ”membawa” seseorang ke kondisi trance, bahkan dapat saja
dari celah yang kecil dari kesadaran manusia. Beberapa diantaranya
adalah :
- Kepanikan yang luar biasa (seperti yang telah dijelaskan di atas)
- Kebingungan yang luar biasa (bahkan pikiran normal tidak mampu mencerna)
- Harapan (keuntungan epat, lepas dari permasalahan, dll.).
- Terkejut dengan sangat ekstrim (dikagetkan secara tiba-tiba).
Ahli
gendam piawai untuk melakukan utilisasi (pemanfaatan lebih jauh) dari
sedikit celah yang dihasillkan dari berbagai ha di atas.
Ahli
gendam piawai untuk ”mengukur” apakah si ”korban” dapat ditarik
memasuki trance ataukah justru menjauh dari trance ? Jika menjauh, ia
tidak akan melanjutkan prosesnya.
Ahli
gendam piawai dalam berkomunikasi ala ”sampah”, sehingga akan terdapat
kata-kata yang meluncur begitu saja ke pikiran bawah sadar.
Bayangkan
saja jika ada seorang pembeli yang ”bersosok” orang seberang membeli
sesuatu ke toko anda, dan ketika anda menyerahkan kembalian, ia
mengatakan :
”Cik, saya tak nak uang berseri macam ni, saya nak yang ada huruf depannya H dan akhirnya nombor 9”.
Saat
itu pikiran anda akan ”berhenti” sesaat, karena ini suatu pertanyaan
ganjil yang jawabannya sama sekali tidak tersedia di database anda.
Dan
dengan kepiawaian tertentu, dalam beberapa detik kemudian, pikiran yang
berhenti ini dapat diarahkan untuk memicu kondisi trance, yang akan
berakhir dengan anda menyerahkan seluruh uang dari kas anda pada hari
itu.
***
Gendam adalah tentang
komunikasi, walaupun sang pelaku meyakini ia menggunakan kekuatan gaib,
sesungguhnya ini hanyalah penguat ”Self Image” semata, memunculkan
keberanian di luar normal, keberanian yang dapat membuat orang lain
terseret ke kondisi trance.
Oleh
karena itu cara melawan gendam tentu saja harus memahami perilaku
pikiran bawah sadar kita sendiri, dan selalu berupaya untuk berada dalam
kondisi ”aware”dimanapun itu.
Tidak
dapat ditampik bahwa setiap orang mungkin saja memasuki kondisi semacam
ini, termasuk saya sendiri nyaris menjadi korban gendam dari sekumpulan
penjahat dari Iran ketika saya sedang berlibur di Kuala Lumpur. Para
penjahat ini sangat perlente, dan sudah sangat mirip dengan ”raja
minyak” yang tengah berlibur. Modus mereka adalah menukarkan mata uang
dolar mereka, dan hampir saja saya menurutinya, sampai akhirnya saya
menyadarinya bahwa money changer toh ada dimana-mana, kenapa pula harus
ke saya ?
Saat seseorang memasuki
kondisi trance, maka sesungguhnya muncul perasaan yang ”agak aneh”,
antara sadar dan tidak sadar, dan disinilah kita masih memiliki peluang
untuk keluar dalam kondisi ini, out of the trance. Caranya, kita harus
menyingkir sejenak (upayakan), dan dengan tegas katakan dalam hati :
”Sekarang juga normalkan dan wajarkan pikiran saya”. Jika kita nyaman
dengan berdoa, tambahkan dengan doa penguat. Pasti kita akan segera
keluar dari kondisi ”trance” ini.
Yang
agak sulit adalah ketika kita memasuki trance secara perlahan, misalkan
kita bertemu dengan sosok orang yang kita anggap sakti, dan dapat
membantu menyelesaikan masalah kita. Ini trance yang sangat dahsyat,
dimana keadaan trance dan kognitif (sistem berpikir) kita akan bergeser
secara wajar. Satu-satunya cara adalah dengan membuka diri kepada orang
terdekat kita dan memintanya untuk mengevaluasi tindakan dan perilaku
kita, dan kita mencoba untuk menganalisa masukan ini.
Gendam
mungkin tetap misteri bagi banyak orang ! Tapi bagi saya, dan semoga
pula bagi anda, jangan pernah percaya bahwa gendam adalah mistik atau
magis, karena keyakinan ini akan membuat kita ter-gendam sebelum gendam
itu benar-benar terjadi.
Gendam oh gendam ……..
Sumber : hipnotis.net
Artikel ini mungkin terkait dengan :
Ilmu Gendam, Kejahatan Gendam, Belajar Gendam, fakta gendam, Gendam Adalah, hipnotis gendam, pelatihan gendam, gendam pekanbaru, berita gendam, gendam orang, membongkar rahasia gendam, arti gendam, penipuan gendam, pelatihan gendam, gendam jalanan, rahasia gendam. pelatihan hipnotis,